Pengikut

Kamis, 23 Februari 2012

SWEET AS REVENGE

Band Members :
- Dinand (Vocals)
- Qzoot (Guitar)
- Mamie (Guitar)
- Febri (Bass)
- Nanda (Drum)
- Nishade (Keyboard)

Sweet as Revenge secara resmi berdiri di Jakarta pada awal November 2003. Dimulai dari pertemuan Max, Qzoot (gitar) dan Febri (bass) di sebuah distro di Jakarta.

Berawal dari obrolan mengenai interest yang sama pada genre post-hardcore, kemudian berlanjut dengan keinginan untuk membuat sebuah band yang memainkan musik post-hardcore itu sendiri. Waktu berjalan, dan berdirilah Sweet as Revenge.

Nama yang unik, karena semua personil awal di band ini pernah merasakan pengalaman pahit dengan band-band mereka yang terdahulu. Dan menjadikan Sweet as Revenge sebagai ajang pembuktian. Bahwa mereka akan bisa menjadi lebih baik.

Berawal dari hanya berlatih di studio, kemudian mereka memutuskan untuk merekam demo mereka yang pertama. Lagu pertama mereka berjudul "Broken Lines and Empty Smile". Bermodalkan satu lagu sendiri serta beberapa lagu cover, Sweet as Revenge mulai merambah panggung-panggung di berbagai acara komunitas di Jakarta.

Tampil dengan hanya ditonton segelintir orang sebagai Band pembuka, atau tampil paling akhir sebagai band penutup telah mereka rasakan. Hal itu tidak membuat mereka patah semangat, tapi dianggap sebagai pengalaman yang akan memperkuat mereka sebagai sebuah band. Lagu "Broken Lines and Empty Smile" akhirnya menarik minat dE Records.

Lagu tersebut direkam ulang untuk disertakan dalam kompilasi "Anthems of Tomorrow" (dE Records, 2004). Sebuah album kompilasi yang berisi band-band bergenre post-hardcore dan sejenisnya. Lagu "Broken Lines and Empty Smile" juga sempat merajai chart MTV Cutting Edge selama beberapa minggu.

Sebuah prestasi yang membanggakan untuk sebuah band yang masih berumur sangat muda. Hal ini juga yang mengangkat nama mereka ke permukaan dan mulai dikenal oleh publik.

Seiring dengan berjalannya waktu, serta perbedaan visi, misi dan kepentingan dari masing-masing personil, mengakibatkan beberapa kali pergantian personil serta perubahan musikalitas Sweet as Revenge secara keseluruhan.

Setelah melewati proses rekaman yang panjang, hasil karya mereka dapat didengar pada sebuah mini album berjudul "Birth of Expectations" (Self Released, 2008) yang dirilis pada 5 Januari 2008. Sebuah mini album berisi 6 lagu yang merefleksikan pahit dan manisnya kehidupan mereka. Baik sebagai band ataupun sebagai individu masing-masing personil.

Rilisnya mini album "Birth of Expectations" mendapat respon yang cukup baik. Acara Release Party mini album itu sendiri dihadiri oleh sekitar 700 orang penonton. Jumlah yang cukup fantastis. Singel mereka yang berjudul "Potret Kehampaan" juga sering terdengar di radio.

Selepas rilisnya mini album "Birth of Expectations", Sweet as Revenge semakin aktif bergerilya dari panggung ke panggung dan mulai merambah media. Mulai dari panggung acara komunitas, pensi SMA, acara kampus, live performance, promo dan interview di radio, semua dilibas habis.

Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menambah jam terbang saja, tetapi juga sebagai usaha untuk menjangkau pendengar baru, mereka yang sama sekali tidak mengenal Sweet as Revenge. Terbukti cara ini cukup ampuh, banyak yang akhirnya jatuh hati kepada band ini setelah mereka mendengar dan menyaksikan langsung penampilan Sweet as Revenge.

Sebagai salah satu band generasi awal dari booming genre post-hardcore di tanah air, Sweet as Revenge berusaha untuk terus konsisten dan tidak terbawa arus trend musik yang sangat cepat berganti.

Sampai saat ini, formasi terakhir Sweet as Revenge adalah: Dinand (vokal), Qzoot (gitar), Mamie (gitar), Febri (bass), Nissa (keyboard), dan Nanda (drum). Perjalanan dari panggung ke panggung, konflik demi konflik serta pengalaman hidup dari masing-masing personil telah memperkaya pengalaman Sweet as Revenge sebagai sebuah band.

Hal ini membuat mereka berusaha untuk lebih solid dan konsisten dalam berkarya. Sweet as Revenge akan terus mempertahankan eksistensinya serta melahirkan karya-karya yang dapat menghibur penggemar musik dimanapun mereka berada.
EP pertama Sweet as Revenge ini merangkum perjalanan mereka selama kurang lebih empat tahun semenjak band ini terbentuk. Sentuhan musik yang ditawarkan dalam debut EP ini terasa lebih matang. Musik keras dengan sentuhan pop dikemas dengan baik dan terkonsep. Line up tersolid mereka saat ini adalah Ferdinand [vocal], Dian [gitar/vocal], Rachmat Fidaus [gitar], Febri Haryanto [bass/vocal] dan Ananda Fitria [drum].

“Birth of Expecation” mewakili kejujuran dan semangat mereka dalam bermusik. EP yang berisi enam buah lagu ini, hampir keseluruhan bercerita mengenai pengalaman personal yang kemudian dibalut dengan catchy, sehingga menghasilkan nada-nada yang bisa mengkomandokan mulut untuk ber-sing along.
Influence bermusik yang berbeda-beda dari setiap personil nampaknya bukan halangan untuk mereka terus berkarya. Dan “Birth of Expectation” adalah mini album yang menjadi langkah awal untuk menegaskan keberadaan Sweet as Revenge kepada para penikmat musik tanah air.

Track by track of “Birth of Expectation” EP:

1. Langkah
2. Between Logic and Sense
3. Potret Kehampaan
4. My Sweet Lullaby
5. I’m Fading Away
6. Serenade

Kamis, 16 Februari 2012

KISAH THIRTEEN

Kisah Dibalik ‘Wabah’ Thirteen


Pertengahan Mei kemarin, salah satu band indie beraliran metal/experimenta/rock asal Jakarta, Thirteen, merilis album keduanya. Epidemic, nama album kedua dari band yang digawangi oleh Raynard (scream vocal), Jody (clean vocal), Dicky (bass), Bondry (guitar), Epong (keyboard/synth) dan Adit (drumm). “Epidemic sendiri artinya wabah. Intinya Thirteen mau menjadi wabah positif,” ujar Bondry, saat ditemui di Crooz, Jalan Duren Tiga Raya, bersama Epong dan Dicky, Sabtu (21/5) sore.


“Musik Thirteen sendiri tidak terpaku dengan satu genre saja. Jadi kita mencoba mewabah karena musik itu memang universal, untuk dinikmati, dan bukan untuk diperdebatkan,” jelas Dicky mengenai wabah positif yang dibawa Thirteen dalam album baru mereka. Sambil duduk santai, meskipun hanya bertiga, Bondry, Epong dan Dicky, menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian Thirteen sampai rilisnya Epidemic.

Epidemic sendiri bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Lirik-liriknya lebih merujuk kepada kehidupan anak-anak muda Indonesia dan keseharian yang personil Thirteen sendiri alami. Ada juga pandangan tentang hidup dan pandangan dari Thirteen sendiri. Lagu-lagu mereka dalam album ini juga berisi tentang semangat hidup. Selain itu juga berisi sindiran kepada orang-orang atau anak-anak muda yang suka mengatai band yang tidak mereka suka. Karena berbeda genre, berubah label, maupun aksi panggung yang berbeda dari dulu atau ketika band indie masuk ke band label dan berubah jadi sombong menurut mereka.


Dalam album mereka yang baru ini, Epidemic, terdapat dua musik akustik. “Kenapa ada musik akustiknya, lebih untuk banyak ragamnya aja. karena untuk mengeksplor Jody juga sih ya,” ujar Dicky. Lagu berbahasa Indonesia dalam album mereka kali ini ada empat lagu, yaitu Jakarta Story, Labil, Aku adalah Aku dan S.A.D.A (Sombong Angkuh Dan Arogan). Dalam album ini, Raynard masih memberikan scream vocal yang segar. Bila dipadukan dengan suara Jody, terdapat kesyahduan yang enak didengar. Meskipun lagu mereka termasuk dalam musik keras.


Perjalanan mereka memang bisa dibilang penuh perjuangan, apalagi selepas perginya Rudy. Kerasnya kehidupan di Jakarta, pergaulan yang berbagai macam ragamnya, serta pemerintahan yang membuat kehidupan di Jakarta menjadi penat, seperti terlukis dalam Jakarta Story, salah satu lagu di album Epidemic. “Dari sisi kita lagu ini menjelaskan ini loh Jakarta. Dulu Jakarta pernah menjadi kota yang tenang dan tidak terlalu ramai. Jadi Jakarta Story menggambarkan keadaan Jakarta sekarang,” tutur Dicky. Mereka pun menjelaskan kalau lagu ini memang bisa membuat persepsi orang berbeda-beda dalam memaknai Jakarta Story sendiri. Lagu yang pada awalnya dinyanyikan oleh Rudy, sebelum keluar dari Thirteen, kini dinyanyikan kembali oleh Jody.


Pemilihan Jody untuk menggantikan posisi clean vocal yang ditinggalkan oleh Rudy, sebenarnya mengembalikan konsep awal Thirteen, yang menginginkan vokalis perempuan di dalamnya. Konsep awal tersebut akhirnya direalisasikan dalam album Epidemic ini. “Mungkin awal-awal ketemu langsung cocok gitu,” jelas Bondry mengenai Jody. “Musikalitasnya juga cocok dan dia bisa sambil mengisi apa yang kita butuhkan. Intinya kecocokan sih,” tambah Dicky. Memang ketika posisi Rudy kosong dan digantikan oleh Jody timbul pro dan kontra, tentu saja mengenai kepergian Rudy. Namun, Thirteen tetap melaju dijalan yang mereka anggap ‘ini loh Thirteen sekarang’ dan mereka mengakui kalau Thirteen sekarang menjadi lebih berwarna.


Labil, merupakan salah satu lagu favorit Epong, Dicky dan Bondry. Kenapa? Karena menurut mereka lagu ini memiliki pesan untuk anak-anak muda yang berada dalam posisi labil. Menurut Dicky, cuma gara-gara berbeda genre musik saja bisa bertengkar. Pesan dari lagu ini pun berisi nasihat kepada orang-orang yang tidak menghargai musik maupun musisi yang sudah membuat sebuah karya, berupa lagu dari berbagai genre maupun gaya penampilannya di atas panggung. “Pesan di lagunya tuh dapet banget. jangan cuma bacot doang,” jelas Epong.


Kepergian Rudy meninggalkan posisi kosong di clean vocal dan keyboard. Jody sudah mengisi posisi clean vocal dan Epong kini sudah mengisi keyboard dan mengisi pulasynth. Jody dan Epong bergabung dengan Thirteen hampir bersamaan. Namun, bisa dibilang Epong lebih dulu membantu Thirteen sebagai additional dulu selama dua bulan, sebelum akhirnya resmi bergabung. “Sebenarnya malu-malunya. Ini kan lingkup baru, jadi ya menghilangkan rasa malu-malunya dulu,” kenang Epong ketika menceritakan masa-masa penyesuaian dirinya di Thirteen. Personil Thirteen yang membangun dari awal mengaku memilih Epong karena chemistrynya. “Ya itulah sialnya Thirteen, dapetnya gua,” canda Epong bersama Dicky dan Bondry, seraya tertawa. “Kebetulan dengan masuknya Synth jadi jauh beda sama yang lama, kita lebih suka gitu,” tambah Dicky.


Selepas Rudy pergi, memang tidak ada masalah dengan Thirteen. Pada akhirnya mereka tetap merilis album dengan tenaga baru, Jody dan Epong. Memang secara kerja sama Rudy sudah tidak bersama Thirteen lagi, tetapi untuk persahabatan, Thirteen dan Rudy masih tetap menjalinnya dengan baik. Bahkan menurut Epong, Thirteen dan Rudy sempat bermain bersama lagi di suatu acara di Jakarta. Ketika itu Rudy bernyanyi dan Epong bermain keyboard membawakan Jakarta Story. Bisa dibilang selepas Rudy pergi, Thirteen menjadi lebih banyak listenersnya. Meskipun masih tetap meninggalkan pro dan kontra. “Orang udah tau dia multitalented. Kalau gua sih ya, sesama musisi saling support aja,” ujar Epong. Rudy sendiri memutuskan untuk keluar dari Thirteen karena mengikuti tuntutan orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya. “Menurut gua Thirteen sekarang lebih berkembang. Lebih mengeksplor elemen-elemen yang sudah dieksplor sebelumnya. Saat gua keluar, mereka mencoba bukan untuk mengganti gua, tetapi mencoba untuk melebar,” ujar Rudy, di sela-sela waktu nongkrongnya di Crooz.


Rudy, yang saat ini sering membantu Killing Me Inside mengisi keyboard, sekarang lebih bangga kepada Thirteen yang terus melaju tanpa dirinya. Ia sendiri mengaku dalam pengerjaan album Epidemic ini turut membantu jalannya produksi. “Sekitar sekian 80 persen lah. Jadi untuk masalah album, gua udah recording, selesai. Terus saat gua keluar, di take ulang lagi dengan formasi Thirteen sekarang,” aku Rudy. Mengenai posisinya digantikan oleh Epong, Rudy mengatakan Thirteen menghasilkan karya yang berbeda. “Kalau menurtu gua sih ya, Thirteen yang ada sekarang ini bagus. Lebih solid,” jelas Rudy. “Menurut gua Thirteen yang sekarang lebih pas dengan karakternya Jody. Maksudnya, dia kan cewe ya, jadi udah bisa nyesuain dengan Thirteen sekarang,” tambah Rudy tentang Jody.


Memang dengan adanya Jody dan Epong, Thirteen seperti terlahir kembali. Melepas Rudy, Thirteen saat ini menjadi lebih berwarna dan mulai beranjak untuk meninggalkan baying-bayang Rudy. Apalagi dengan adanya Jody, konsep lama Thirteen untuk memiliki vokalis perempuan akhirnya terwujud. “Untuk jangka panjangnya ya, Thirteen go international yang pasti ya,” ujar Dicky. “Kaya Agnes Monica, emang dia doang yang boleh,” celetuk Epong. Alasan mereka untuk berkarya dalam Thirteen sendiri adalah karena mereka masih memiliki semangat dan karena masih banyak ide-ide yang masih belum dikeluarkan dalam musik mereka. “Karena Thirteen Army terutama,” sahut Epong. Bondry sendiri mengatakan,”Secara pribadi gua lebih kepada kepuasan sih, untuk itu Thirteen masih harus tetap ada.”


Kedepannya Thirteen akan terus berkarya dengan jalan mereka sendiri. Raynard, Jody, Adit, Epong, Dicky dan Bondry akan terus melangkah tanpa bayang-bayang Rudy. Dengan musik yang lebih beragam dan lebih berwarna, Thirteen siap menebar wabah positif yang penuh cerita dalam Epidemic.

cara simple menaikkan rating di search engine

Cara Simpel Menaikkan Google Ranking atau Posisi Website di Search Engine

Caranya sebenarnya tidak sesimpel judul tulisan di atas tapi bagi kita yang bergelut di bisnis online, mengetahui bagaimana Google meranking suatu web/situs (termasuk blog) sangat penting kita tau. Apabila kita memiliki website tentu saja kita menginginkan website kita berada di urutan pertama hasil pencarian Google. Hampir 80% pengunjung situs berasal dari search engine dan search engine yang ‘terbaik’ dan terpopuler saat ini adalah Google. Oleh karena itu tak heran apabila pelaku bisnis internet di seluruh dunia berlomba-lomba agar websitenya berada di urutan pertama atau setidaknya muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.
Sehubungan dengan Google ranking, hal pertama yang mesti kita tau adalah ‘Web Page’ atau halaman website. Yang sedang anda buka sekarang ini adalah web page, dan disitu, di dalamnya, mengandung keyword-keyword atau kata kunci yang kemudian di-index (direkam) oleh Google. Sehubungan dengan web pages ini Google memberikan apa yang disebut dengan Google PageRank dan Search Result Ranking, keduanya sangat berkaitan dalam menentukan posisi website di search engine Google.
Yang dimaksud dengan ‘Search result ranking’ adalah posisi web page suatu website dari hasil pencarian suatu query yang diketikkan oleh orang ketika mencari sesuatu melalui mesin pencari Google. Sedangkan ‘PageRank’ adalah ranking dengan nilai 0 sampai 10. Semakin tinggi Google’s PageRank suatu web pages semakin besar ‘kemungkinan’ website tersebut untuk ditampilkan di urutan pertama hasil pencarian Google. Detik.com misalnya memiliki PageRank 7 sedangkan Google sendiri memiliki PageRank 10. Google PageRank biasanya di update oleh Google setiap 3 bulan sekali dengan begitu para pemilik website bisa meningkatkan atau mengevaluasi ranking websitenya setiap waktu.
Apabila anda ingin mengetahui PageRank suatu website atau tepatnya webpage (karena pegerank setiap web page meskipun satu website itu beda-beda) bisa meng-install Goolge PageRank toolbar atau mengeceknya langsung di situs penyedia pagerank checker. Bila anda menggunakan Mozilla Firefox add on seperti SeachStatus bisa anda gunakan untuk mengecek pagerank suatu halaman sekaligus menampilkan Alexa-nya.
Berdasarkan informasi singkat di atas, kita sekarang memiliki gambaran bagaimana Google meranking website. Nah, agar website kita berada di urutan pertama hasil pencarian Google hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah:
- Link Building,
Prinsipnya semakin banyak orang yang bercerita atau merefer/me-link ke website kita dari website/blog lain link popularity website kita akan semakin tinggi dan begitu pula posisinya di search engine (termasuk pagerank). Untuk melakukan link building, sebarlah link website antara lain dengan melakukan directory bookmarking dan social bookmarking di situs-situs seperti digg.com, technorati, termasuk facebook.com, twitter.com dll, tukeran link dengan blog-blog lain, dlsbnya. Link building ini dilakukan dengan cara yang ‘bersih’ yang tidak melanggar aturan Google, misalnya jangan melakukan link building dari situs dengan bad neighbor karena bukannya akan meningkatkan popularitas website, situs-situs tersebut akan menurunkan rankingnya.
- Menggunakan Keyword atau kata kunci yang ingin di-optimize. Misalnya anda ingin optimize keyword ‘kaos unik dan murah’ maka dalam tulisan di dalam website/blog mesti mencantumkan keywords tersebut. Jangan sampai di halaman website kita tidak ada satu kata pun kata yang menyebut ‘kaos unik dan murah’. Dianjurkan kata tersebut dipake di title tulisan dan di awal paragraf tapi jangan overuse dan hindari keyword stuffing karena bisa-bisa Google menganggapnya spam, Cukup diulang dua sampai tiga kali saja. Usahakan menulis se-natural mungkin tanpa perlu memaksakan untuk menyisipkan kata kunci tersebut.
- Menggunakan TITLE tag. Title tag biasanya ditempatkan di HTML header website. Bila anda menggunakan CMS WordPress tersedia plugin All in One Seo Pack, kita tinggal mengisinya dengan keyword yang ingin di-optimize.
- Menggunakan keyword-rich anchor text atau keyword yang memiliki link. Di tulisan ini anda bisa melihat keywords yang diberi link. Kita selalu bisa melakukan ini untuk tulisan kita sebelumnya, me-link ke tag, category, postingan lainnya, dll.
Dengan menerapkan empat jurus sederhana di atas, ini akan cukup memberi impact kepada website kita untuk berada di posisi pertama Google. Di kesempatan lain Insya Allah kita cerita lagi lebih dalam dan lebih banyak tentang optimasi website ini.

Kamis, 09 Februari 2012

KHAS PATI

Setiap daerah pasti mempunyai makanan yang khas. Termasuk kota kelahiran saya. Kota Pati Jawa Tengah terletak diantara kota Kudus dan Rembang di sepanjang pantura. Nasi Gandul merupakan makanan khas orang Pati. Walaupun demikian saya hanya penggemar biasa.
13033387741598384889
Waleran Bandeng [Dok. pribadi


Apa yang saya cari setiap mudik adalah Pepes Waleran Bandeng di warung makan pujasera Pasar Puri Pati. Lho kok bisa? Pepes Waleran Bandeng merupakan menu masakan yang sering dibuat almarhum ibu saya. Sebenarnya tidak lazim juga karena Waleran disini untuk menyebut isi perut ikan bandeng yang memang kebanyakan memang dibuang. Tetapi di Pasar Rogowangsan Pati, kita dapat membeli untuk Waleran mentah seharga Rp 1000,00 untuk 10 Waleran.
Waleran biasa dimasak Pepes, dengan bumbu bawang merah, putih, cabe dan garam, rasanya enak agak ada sedikit pahitnya. Atau bisa juga digoreng dengan dibungkus daun pisang menggunakan bumbu yang sama.
13033390511921042271
Asem-asem keong sawah kecil [fr google

Selama di Pati, tidak lupa membeli asem-asem Keong Sawah di Desa Kemiri/Sarirejo Pati. Keong sawah biasa disajikan dalam bentuk sate yang dijual di warung kopi atau nasi kucing. Keong sawah bisa dimasak oseng-oseng pedas & pepes atau kreasi lainnya campuran sayur. Keong sawah yang masih mentah jarang dijumpai di pasar, kalau mau mentahnya, dapat mencari di tepi sawah, tapi akan repot memasaknya karena harus membersihkan dari lumut sawah yang menempel di cangkang. Ada 2 jenis keong yaitu keong emas yang warnanya kuning emas rasanya agak sedikit neg dan keong yang cangkannya lonjong atau lebih kecil dari keong emas. Yang kecil ini enak.
]13033391781850171195
keong sawah besar [fr Google
Keong sawah kaya protein lebih aman, waleran bandeng identik dengan jeroan. Kalau ada yang suka silakan mampir asal tidak jijik atau berpantang dengan Waleran Bandeng dan Keong Sawah.  Pepes Waleran Bandeng sebungbus seharga 4000 dan untuk seplastik asem-asem keong seharga 1000 saja. Warung makannya bukanya pagai pukul  06.00 WIB tetapi makanan tersebut terhidang pukul 12.00 WIB ke atas.

ASAL MULA NASI GANDUL

Kota Pati tentu identik dan lekat dengan nasi gandul, masakan khas dari kota Pantura ini. Sebenarnya, tak hanya nasi gandul yang melegenda dari kota asal Si Roro Mendut ini. Ada soto kemiri (asalnya dari Desa Kemiri) dan gethuk runting (asalnya dari Desa Runting). Namun, yang paling kesohor yah memang nasi gandul ini. Nasi ini berdiaspora hingga ke Yogyakarta dan Jakarta. Menu ini direkomendasikan Bondan Winarno, wartawan kuliner tenar.
Oh yah. Kalau hendak berburu nasi gandul genuine, silakan menelisik Desa Gajahmati, yang terletak di sebelah selatan Terminal Bus Pati. Adalah Almarhum Pak Melet, yang hingga kini dipercaya sebagai orang yang memopulerkan nasi gandul ini. Memang, Pak Melet sendiri bukanlah pedagang pertama nasi gandul. Awalnya, di tahun 1950-1960-an, para penjaja nasi gandul berjalan kaki sambil menggotong pikulan yang berisi kendil (kuali) kuah gandul di satu sisi, dan bakul nasi di sisi lainnya. Lambat laun, para pedagang lebih memilih menetap dengan membuka sebuah warung atau memanfaatkan ruang depan rumahnya untuk berjualan.
Nah, pola jualan yang sebelumnya ideran (mengedarkan dengan jalan kaki berkeliling) dan berubah menjadi buka warung ini, nampaknya sebangun juga dengan sejarah warung bubur kacang ijo (burjo). Burjo kini menjadi santapan wajib para pelajar dan mahasiswa yang hidup di rantau dengan ngekos atau menjadi kontraktor –maksudnya masih tinggal di rumah kontrakan, hehehe… Jika burjo terkenal di kota-kota pelajar seperti Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta, dan lain-lain, nah hanya nasi gandul yang mengecambah di Pati.
Mungkin menarik jika kita bisa menelus seluk-beluk dan perkembangan masakan khas lainnya. Dan bukan mustahil, bisa kita tuangkan ke dalam tulisan tersendiri. Kembali ke nasi gandul. Karena awalnya digotong dengan pikulan itulah, dia disebut nasi gandul. Gandul sendiri artinya menggantung. Pikulan itu naik-turun seiring dengan langkah si penjaja.
Kini hampir tidak kita jumpai penjaja nasi gandul yang ideran. Mereka lebih memilih jualan stationaire di warungnya. Tapi, uniknya, pikulan tersebut tetap dipakai di depan meja utama. Kayak apa sih nasi gandul itu? Nasi ini, sekilas seperti rawon. Kuahnya coklat kemerahan. Gandul asli yang dijajakan di Pati disajikan di atas piring bulat. Di atas piring terdapat sebuah potongan daun pisang sebagai alas. Jenis pisangnya adalah pisang kluthuk (pisang biji). Hal ini agar memberikan aroma nan segar terhadap kuah. Di dalam kuahnya terdapat thethelan (potongan) daging dan gajih (lemak) sapi. Jangan kuatir! Saat ini, para pedagang nasi gandul memodifikasi kuah nan bersantan ini hanya dengan daging, zonder lemak. Jadi, nasi gandul nampaknya tetap aman dinikmati oleh pengidap kolesterol.
Setelah nasi putih diguyur kuah beserta beberapa potong thethelan, rasanya kok ada yang kurang. Nah, Anda bisa menambahkan lauk. Uniknya, lauk ini berasal dari semua organ sapi. Ada otak, lidah, daging, paru, jantung, usus, babat buku, babat handuk, babat jala, kikil, kulit, dan lain sebagainya. Jika Anda sedang menghindari makanan hewani, nah, ini dia! Silakan lengkapi nasi gandul dengan sebuah perkedel atau tempe goreng. Tempe goreng ini unik. Si tempe begitu garing dan krispi sewaktu digigit. Ternyata, rahasianya, tempe direbus dulu dengan santan sebelum digoreng. Tentu ini agak berbeda dengan nasi gandul yang dijual di kota lain. Meski si empu warung (setidaknya mengaku) dari Pati, nasi gandulnya sudah disesuaikan sana-sini. Misalnya, di Jakarta, lauknya sudah terpotong-potong ke dalam kuah. Kita tak perlu memesan lauk yang tersendiri. Pernah saya menikmati nasi gandul di Yogyakarta. Potongan lauknya lebih kecil. Dalam seporsi, kita bisa memilih dua jenis lauk itu. Bisa daging (empal) dan usus, empal-kikil, dan lain-lain. Apapun modifikasinya, baik Pati asli maupun sesuaian, tetap nikmat kok.
Nah, karena nasi gandul ini disajikan dengan alas piring daun pisang, kuah dan nasi tak menyentuh dasar piring atau seakan menggantung. Karena itulah, nasi ini disebut nasi gandul. Versi ini sekaligus melengkapi versi pertama. Argumentasinya, jika nasi gandul diedarkan dengan pikulan, burjo dulunya juga dipikul. Minuman dawet, yang sudah ada sejak zaman sebelum Kerajaan Demak, pun dipikul. Nasi soto dulunya juga dijual dengan dipikul. Kenapa hanya nasi ini yang disebut nasi gandul? Jenis makanan lainnya, yang dijual ideran dengan pikulan kok tidak dinamakan gandul? Dus, sendoknya terbuat dari daun pisang juga. Namanya suru. Sebagian ada yang bilang nyuru, nyiru. Bagi yang belum terbiasa memakai sendok daun pisang, tak usah kuatir. Setiap warung kini menyediakan sendok logam.

GENUK KEMIRI

Genuk Kemiri

Genuk Kemiri merupakan salah satu di antara belasan objek wisata yang “menarik” di Kabupaten Pati. Menarik? Sebenarnya, saya ga sepakat dengan kata menarik itu. Hmm, sebenarnya apa yang menarik dari objek wisata yang ada di kabupatenku? Duh, sebenarnya saya tidak mau menjelek-jelekkan, tetapi saya sedang berbicara tentang kenyataan hidup. Apa sih yang membuat Pati menarik dengan objek wisata yang sangat-sangat minimalis sekali? Cuma ada gua – itupun sudah mulai berkarat, ada waduk – yaa, masih bagus lah, ada genuk – cukup unik, dan sebagainya. Akan tetapi, masalah terbesarnya adalah … semua itu ga satu2nya ada di dunia ini. Gua, genuk, ataupun waduk juga bisa ditemui di daerah lain, dan tidak perlu jauh-jauh datang ke Kabupaten Pati. Malah, dengan fokus objek yang sama, kondisinya lebih bagus di daerah lain. Bagaimanakah ini? Kabupaten Pati BELUM punya suatu objek wisata yang khas, yang bisa menandakan bahwa itulah Pati. Wah, Kabupaten Pati memang ga bisa mengandalkan pemasukannya dari sektor pariwisata. Seandainya saja Candi Borobudur dipindahkan ke Kabupaten Pati? Atau, seandainya saja ditemukan tambang emas atau tambang minyak atau tambang batu bara di kabupatenku, pasti akan laen ceritanya. Hehe, saya memang sedang mengkhayal …

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.1
Genuk Kemiri
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.2
Ruang Tempat Genuk Kemiri Berada

Yuk, saya balik lagi ke bahasan sebelumnya, yaitu Genuk Kemiri. Genuk, atau yang biasa disebut sebagai tempayan (dalam http://dadilimbuksik.multiply.com) merupakan sejenis keramik yang digunakan untuk upacara-upacara tertentu di kalangan masyarakat Bidayuh, Iban, Kenyah, Murut dan sebagainya. Walah, saya ga mengerti apa itu Bidayuh, Iban, Kenyah, Murut. Ya mpun lah, mari kita lewati saja.

Gambaran Umum Genuk Kemiri
Berdasarkan gambaran umum yang saya ambil dari beberapa situs internet, maka Genuk Kemiri memiliki lokasi yang ditengarai bekas pusat pemerintahan Kadipaten Pati, sebelum dipindahkan ke Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor hingga sekarang, semula berupa tanah kosong yang banyak ditumbuhi pohon besar dan rumpun bambu. Bagian depan masuk lokasi tersebut terdapat pohon beringin tua. Kawasan itu mulai ditata dan diperindah, ketika masa Pemkab Pati dijabat Bupati Sunardji. Selain dipasang tembok pembatas keliling, bekas bangunan pendapa kabupaten juga dipindahkan ke lokasi tersebut, sehingga pada setiap peringatan HUT Pati yang tiap tahun jatuh pada 7 Agustus, pendapa berfungsi sebagai tempat malam tirakatan.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.3
Pohon Beringin di Area Objek Wisata Genuk Kemiri

Di belakang sisi utara pendapa terdapat cungkup mirip sebuah makam. Di dalam bangunan itulah terdapat sebuah genuk (tempayan) yang dikenal sebagai Genuk Kemiri yang kondisinya sudah tidak utuh lagi karena pecah. Di lokasi genuk itu, biasanya dijadikan tempat orang untuk ngalap berkah. Pada sisi belakang pendapa terdapat makam tua yang diyakini warga sebagai makam sesepuh Kemiri.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.4
Tulisan Jawa yang Terdapat di Depan Ruangan Makam

Sejak dipindahkan bekas bangunan pendapa kabupaten, tempat tersebut bila malam tidak gulita karena diberi penerangan listrik. Selain itu, Balai Desa Serirejo juga sudah dipindahkan ke lokasi tersebut. Balai Desa Sarirejo memiliki bentuk yang unik dengan ukiran yang memenuhi sisi atap dan tiang penyangga. Lantai nya pun mewah dan modern, berupa keramik merah.
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.5
Kantor Desa Sarirejo
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.6
Balai Desa Sarirejo

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.7
Ukiran di Balai Desa Sarirejo

Aksesibilitas

Untuk mencapai ke objek wisata Genuk Kemiri, maka dapat ditempuh dengan berjalan kaki ataupun naik kendaraan bermotor, misalnya sepeda motor, mobil, dan truk. Untuk kendaraan berat (seperti bus, truk kontainer) tidak dapat masuk, karena letak Genuk Kemiri berada di dalam gang, yaitu di tengah-tengah permukiman penduduk yang cukup padat. Adapun, jalan di depan Genuk Kemiri telah beraspal (walaupun ga mulus-mulus amat) dengan lebar kira-kira 3-4 meter (jalan lingkungan).

Isi
Isi apa ini? Hehe, tentu saja isi dari objek wisata Genuk Kemiri, bagaimana keadaan di dalamnya, ada penjaganya atau tidak, dan lain sebagainya. Nah, Genuk Kemiri ini terletak di dalam suatu ruangan yang dikeramatkan, dimana hanya penjaganya (ga tahu namanya siapa? Maksudnya, jika penjaga makam dinamakan juru kunci, kalau penjaga Genuk Kemiri disebut apa ya???) yang memiliki kunci untuk membuka ruangan yang berisi Genuk Kemiri tersebut. Yang dinamakan Genuk Kemiri ternyata adalah sebuah lubang berisi air yang di atasnya diberi kelambu dan terdapat pula kemenyan. Hal itu menandakan betapa keramatnya Genuk Kemiri. Mungkin saja, banyak orang yang percaya bahwa air dalam genuk tersebut banyak mengandung berkah (walaupun saya sendiri kurang percaya akan hal tersebut).

Kemudian, penjaga Genuk Kemiri tersebut bernama Bapak Slamet, yang telah bertahun-tahun diberikan amanah untuk menjadi juru jaga tempat tersebut. Beliau pun sudah berpengalaman, bahkan beliau juga menceritakan rentetan kisah panjang tentang asal muasal terjadinya Genuk Kemiri. Sebagai generasi muda, waduh, saya tidak begitu paham dengan cerita beliau. Namun, cerita tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, melibatkan banyak sekali tokoh pada saat Kabupaten Pati mulai terbentuk. Selain melihat Genuk Kemiri, Bapak Slamet mengajak kami berdua (pada saat mengunjungi Genuk Kemiri, saya bersama ibu saya …, keleatan banget kalo anak mami) mengunjungi makam Joyokusumo, yang tidak berada terlalu jauh dengan Genuk Kemiri. Huff, di dalam ruangan yang merupakan makam tersebut, saya takut banget. Rasanya merinding ga karuan. Yah, bagaimana lagi … lha, pada saat itu saya bersama makam, sih. Di dinding di ruangan tempat makam tersebut berada, digantungkan beberapa pigura, salah satunya adalah silsilah keluarga Kerajaan Pesantenan Pati. Sayangnya, silsilah tersebut ditulis oleh tangan, seandainya dicetak dengan printer pasti hasilnya akan lebih maksimal.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.8
Bapak Slamet, Penjaga Genuk Kemiri
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.9
Silsilah Kerajaan Kadipaten Pati
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.10
Makam Joyokusumo

Bapak Slamet pun bercerita bahwa telah menjadi kebiasaan yang turun temurun, jika Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih pasti akan mengunjungi (sowan) ke Genuk Kemiri, mungkin untuk meminta restu. Saya tahu perbuatan tersebut dilarang oleh agama, tetapi hal itu tidak bisa terlepas dari istilah Islam Kejawen yang tidak bisa ditinggalkan oleh penganutnya. Setiap ada masalah yang menimpa Kabupaten Pati, misalnya demo memprotes kenaikan tarif PDAM, maka beberapa saat kemudian, demo tersebut sirna dan tidak lagi terdengar gaungnya. Menurut Bapak Slamet, pada saat terjadi situasi genting, maka Bupati Pati yang saat itu sedang berkuasa sowan ke Genuk Kemiri (biasanya Bupati Pati datang pada pukul 2 malam). Genuk Kemiri sudah dianggap sebagai “Danyang Kabupaten Pati”.

sesak dalam gelap

Hancurkan saja semua
Saat ku nikmati segalanya
Singkirkan saja rencana
Agar kau buat ku merasa

Kecewa berdosa miliki hati yang
Kau punya ku puja ku anggap busuk semua


Asingkan ragaku dalam gelap
Hingga sesak dan terlelap
Hindarkan jiwaku pada hari
dimana kau akan mencari, ku di sini

Genjat senjata kau kekang
Dan terkam ku dari belakang
Sebaiknya kau berkaca
Jilat ludah yang telah kau cerca
Sempurna semua saat kau pergi dan
Kembali untuknya berdosa membekas akhirnya
 

 Asingkan ragaku dalam gelap
Hingga sesak dan terlelap
Hindarkan jiwaku pada hari
Dimana kau akan mencari
Persetan denganmu alasanmu
Ku anggap naskah tak berlaku
Kabari ku lagi lewat angin
Berhembus halus hempaskanku, membunuhku

Kamis, 02 Februari 2012

pengalaman pertama

pengalaman pertamaku menggunakan internet sangat menyenangkan,sampai akhirnya saya menemukan yang namanya blog.Yang menjadi inspirasi dan motivasi saya untuk belajar.Mudah-mudahan dicoretan saya selanjutnya menjadi artikel yang bermanfaat bagi semua manusia.